Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp NarasiTimur.Com
+Gabung
Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) akan mengoperasikan 80 GW PLTS beserta 320 GWh Battery Energy Storage System (BESS) di 80 ribu desa dari Sabang hingga Merauke.
Institute for Essential Services Reform (IESR) memuji langkah ini. CEO IESR, Fabby Tumiwa, menyebutnya sebagai inisiatif elektrifikasi desa terbesar di Asia Tenggara, yang akan membawa perubahan signifikan pada pemerataan energi di Indonesia.
Langkah ini menjadi bagian dari visi besar pemerintah untuk menghadirkan energi andal dan terjangkau bagi seluruh rakyat, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
Dengan sistem yang dikelola langsung oleh koperasi desa, listrik dari PLTS akan dimanfaatkan bukan hanya untuk penerangan, tapi juga menghidupkan kegiatan produktif: industri rumahan, pengolahan hasil tani, pariwisata, hingga layanan digital.
Keuntungan dan manfaatnya akan kembali ke warga desa dengan model ekonomi berbasis rakyat yang memberi kepemilikan dan rasa bangga.
Didukung Presiden
Visi ini selaras dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto tentang swasembada energi dan kebangkitan ekonomi desa.
IESR berharap dengan hadirnya program ini memastikan desa mendapatkan listrik andal, berkualitas, dan terjangkau.
Pemasangan PLTS ini juga dapat menggantikan PLTD yang boros, sehingga menghemat biaya dan subsidi listrik.
IESR mendorong bauran energi terbarukan untuk menekan emisi gas rumah kaca.
Selain itu, proyek ini akan mendorong industri panel surya dalam negeri, menciptakan lapangan kerja hijau, dan menggerakkan ekonomi desa secara berkelanjutan.







