Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp NarasiTimur.Com
+Gabung
KUPANG, NarasiTimur.com –Gelombang revolusi digital di sektor pendidikan nasional dipastikan akan terus bergulir. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, baru-baru ini menegaskan komitmen pemerintah. Ia menyatakan program digitalisasi pendidikan akan berlanjut hingga tahun 2026 dan seterusnya selama masa kepemimpinannya.
Keputusan ini, sebenarnya, adalah arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Hal ini menandai prioritas tinggi pemerintah terhadap pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
Janji keberlanjutan ini nyatanya seolah menemukan bukti nyata di sudut timur Indonesia. Jauh dari hiruk pikuk pusat pemerintahan, namun demikian, sebuah sekolah dasar telah mengambil langkah berani. Sekolah itu adalah SDK St. Fransiskus Xaverius Buraen, yang terletak di Buraen, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Meja Guru Berubah Panggung Interaksi
Di SDK St. Fransiskus Xaverius Buraen, papan tulis kapur telah digantikan. Kini, mereka menggunakan layar raksasa nan canggih: Interactive Flat Panel (IFP). Perangkat layar sentuh digital ini adalah jendela menuju dunia belajar yang lebih hidup dan interaktif, sehingga bukan sekadar alat peraga biasa.
Kepala Sekolah, Sofia Walde, S.Pd., adalah sosok di balik inisiatif transformatif ini. Ia melihat pengadaan IFP sebagai upaya fundamental untuk meningkatkan mutu pendidikan. Tujuannya, jelas, menyelaraskan sekolah dengan denyut nadi teknologi global.
“Kami sangat antusias. IFP bukan hanya membuat proses belajar-mengajar menjadi lebih menarik,” tutur Sofia Walde dengan nada optimis. “Akan tetapi, yang terpenting, ia menjadi lebih efektif.”







